AdSense

Tuesday 11 December 2012

LETAK DAN KONDISI ALAM LAMPUNG


Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah KabupatenLampung Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.
Gunung
Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:
§  Gunung Pesagi (2262 m) di Sekala Brak, Lampung Barat
§  Gunung Seminung (1.881 m) di Sukau, Lampung Barat
§  Gunung Tebak (2.115 m) di Sumberjaya, Lampung Barat
§  Gunung Rindingan (1.506 m) di Pulau Panggung, Tanggamus
§  Gunung Pesawaran (1.161 m) di Kedondong, Lampung Selatan
§  Gunung Betung (1.240 m) di Teluk Betung, Bandar Lampung
§  Gunung Rajabasa (1.261 m) di Kalianda, Lampung Selatan
§  Gunung Tanggamus (2.156 m) di Kotaagung, Tanggamus
§  Gunung Krakatau di Selat Sunda
§  Gunung Sekincau Liwa, Lampung barat
§  Gunung Sukma Ilang Pesawaran
§  Gunung Tanggang Lampung selatan
Eksplorasi gunung
Gunung-gunung lampung memang tak setinggi gunung-gunung di pulau jawa, tetapi memili kesulitan yang cukup tinggi untuk mendakinya, karena memiliki tingkat kerapatan yang tinggi pula. Mahasiswa pecinta alam universitas lampung (MAPALA UNILA)adalah salah satu organisasi yang sering melakukan penelitian,pendataan dan eksplorasi gunung-gunung di lampung yang masih perawan dan belum terjamah oleh tangan manusia. selain gunung, MAPALA UNILA juga telah banyak melakukan eksplorasi seperti goa didaerah lampung barat(krui), penyu, tebing, sungai, pantai, pulau-pulau disekitar lampung, daerah-daerah terpencil DLL yang ada didaerah lampung.04:32, 13 November 2010 (UTC)
Sungai
Sungai-sungai yang mengalir di daerah Lampung menurut panjang dan cathment area (c.a)-nya adalah:
§  Way Sekampung, panjang 265 km, c.a. 4.795,52 km2
§  Way Semaka, panjang 90 km, c.a. 985 km2
§  Way Seputih, panjang 190 km, c.a. 7.149,26 km2
§  Way Jepara, panjang 50 km, c.a. 1.285 km2
§  Way Tulangbawang, panjang 136 km, c.a. 1.285 km2
§  Way Mesuji, panjang 220 km, c.a. 2.053 km2
Way Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus dan Lampung Selatan. Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km. Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah Way Ketibung di Kalianda.
Way Seputih mengalir di daerah kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah:
§  Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2
§  Way Pengubuan, panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2
§  Way Pegadungan, panjang 80 km, c.a. 975 km2
§  Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2
Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:
§  Way Kanan, panjang 51 km, c.a. 1.197 km2
§  Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2
§  Way Umpu, panjang 100 km, c.a. 1.179 km2
§  Way Tahmy, panjang 60 km, c.a. 550 km2
§  Way Besay, panjang 113 km, c.a. 879 km2
§  Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2
Way Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya, sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2.
Hutan-hutan besar di dataran rendah dapat dikatakan sudah habis dimanfaatkan untuk keepentingan pembangunan pertanian, untuk para transmigran yang terus-menerus memasuki daerah ini. Kayu-kayu hasil hutan diekspor ke luar negeri. Hutan-hutan yang masih ada, yang tanahnya dapat dikatakan belum banyak dibuka sebagian besar terletak di sebelah barat, di daerah Bukit Barisan Selatan.
Beberapa kota di daerah provinsi Lampung yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96 m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negerisakti (100 m), Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m), Padangratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m), Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m) danKota Liwa (850 m).

KULINER LAMPUNG


Tentunya banyak diantara kita yang belum mengenal makanan-makanan khas Lampung yang kiranya masih belum terlalu terkenal.Dan masih belum terlalu terjamah oleh wisatawan asing padahal Di Lampung banyak sekali potensi-potensi alam dan kuliner yang sedap dilidah dan juga sedap dipandang mata. Beberapa di antaranya adlaah  Seruit, kemplang, pindang, mie kodon dan mie koga.
Masakan khas Lampung bernama seruit, yaitu masakan ikan digoreng atau dibakar dan dicampur dengan sambel terasi, tempoyak (olahan durian) ataupun mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko makanan dan oleh-oleh, juga terdapat makanan khas yaitu sambel Lampung, lempok (dodol), keripik pisang, kerupuk kemplang, manisan dan lain-lain. Hidangan lalapan dalam sambal seruit bisa bervariasi, namun di Lampung dikenal berbagai jenis tumbuhan yang cocok menjadi bahan lalapan. Selain timun, petai, kemangi, kol dan tomat. Namun tersedia pula lalapan jagung muda, pepaya dan adas.

Tempoyak adalah makanan yang merupakan hasil fermentasi dari buah Durian. Dan Seruit akan terasa lebih nikmat, jika disantap bersama dengan nasi, ikan pindang kuning, dan serbat. Serbat adalah jus minuman yang terbuat dari buah mangga dan kiwi.
Aktivitas makan Seruit disebut juga dengan istilah Nyeruit, yang berarti kegiatan makan yang dilakukan bersama- sama. Oleh karena itu, untuk menikmati hidangan Seruit, akan terasa lebih nikmat jika dilakukan secara bersama, apalagi bersama dengan anggota keluarga lainnya.
Bagi masyarakat Lampung, Seruit bukan hanya sekedar makanan, namun juga merupakan bagian tradisi dan kebudayaan Lampung karena makanan ini melambangkan kebersamaan diantara anggota keluarga masyarakat Lampung.
Membuat Seruit bukanlah hal yang sulit, anda perlu menyiapkan ikan Patin, Mas, Baung atau jenis ikan lainnya yang telah digoreng atau dibakar, Sambal Terasi, Terong panggang, Isi Timun, Tempoyak, garam, air secukupnya, Lalapan rebus dan Lalapan mentah. Lalapan rebus terdiri dari daun singkong, daun papaya, kangkung atau bayam yang telah direbus. Sedangkan lalapan mentah terdiri dari timun, Jengkol, daun Jambu mete muda, kacang panjang, wortel dan daun kemangi. Kemudian campur semua bahan dalam satu wadah, lalu aduk hingga rata dan anda bisa langsung menikmati Seruit.
Jajanan khas Lampung lainnya adalah kemplang, adalah kerupuk khas dari Lampung, Sumatera Selatan dan sekitarnya, jadi kalau dibilang makanan khas Lampung, rasanya tidak juga, karena daerah lain juga ada. Kerupuk ini cukup istimewa karena tidak digoreng dengan minyak melainkan dipanggang sehingga tidak mengandung minyak goreng, ini bagus sekali untuk yang mengurangi goreng-gorengan.

Keenakan Kemplang sudah sangat terkenal karena disamping gurih juga tidak mengenyangkan sehingga bisa dimakan sebagai cemilan. biasanya makan Kemplang dengan cocolan sambel atau juga dengan cuka, rasanya muantep dijamin akan membuat kita ketagihan.

Untuk mendapatkannya sekarang tidaklah sulit karena sudah banyak dijual di pasar maupun di supermarket-supermarket. dilampung sendiri sangat mudah ditemukan dengan harga mulai dari Rp. 1000 s/d Rp, 25.000 per bungkusnya tergantung banyaknya dan kandungan ikannya.

Mencari makanan khas lampung yang penduduknya multikultur, sudah terlalu jarang. Tidak banyak rumah makan yang menyediakan masakan asli Lampung. Dari sekian makanan khas Lampung, Pindang dijadikan salah satu menu utama pada rumah makan favorit warga Lampung, yaitu Taman Santap Rumah Kayu di Jalan Arif Rahman Hakim no 45.

Pindang biasanya disuguhkan dalam mangkuk berukuran sedang dengan kuah hangat berwarna kuning. Uniknya, Pindang Lampung terasa asam gurih, seperti Tom Yam dari Thailand. Aroma kuahnyapun lebih harum berkat daun kemangi yang dicampur di dalam kuahnya. Ada beberapa jenis pindang yang ditawarkan, Bawung Pindang Nanas, Cumi Pindang Kemangi dan Udang Pindang. Harganyapun berkisar antara Rp. 10.000,- s/d Rp. 12.500,- perposi.

Untuk menghidangkannya, taruh di dalam piring besar dan diatur sedemikian rupa agar nampak menarik. Dengan komposisi bahan seperti ini, maka makanan ini cukup dihidangkan untuk sekeluarga atau 8 orang. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan masakan ini adalah baskom untuk tempat mencuci ikan, sengkal (cobekan) untuk menggiling bumbu, pisau, parutan kelapa, serta piring untuk menghidangkannya.

Kuliner lainnya adalah Mie Kodon. Bertempat di daerah Teluk Betung (daerah taman Dipangga), hidangan Mie yang satu ini sudah dikenal masyarakat bandar Lampung sejak lama (sekitar awal tahun 2000-an), mie yang bentuknya khas (lebih besar dari mie yang biasa) dan racikan bumbu yang meresap pada mie ditambah campuran daging, serutan ayam, udang menjadikannya sebagai salah satu mie yang selalu dicari bahkan terkadang pembeli harus mengantri untuk menikmatinya. Harga yang dikenakan pada mie ini juga tidak mahal, cukup layak jika dibandingkan dengan rasanya.

Mie berikutnya adalah Mie Koga. Bertempat di sebuah bangunan di depan Pasar Koga Kecamatan Kedaton yang jika dilihat dari muka maka tampak sederhana namun jika kita sudah masuk dan mencicipi menu yang ada maka baru kita paham alasan kenapa tempat ini cukup dikenal masyarakat bandar lampung. Menu yang dikenal antara lain Mie Ayam, Mie Goreng, Nasi Goreng, Kwe Tiau dan minuman seperti es kacang merah, es shanghai dan lain-lain. Rasa yang nikmat dan berbeda dari tempat yang lain serta harga yang tidak mahal menjadikannya sebagai tempat favorit untuk singgah dan menikmati cita rasa unik di Bandar Lampung.



SEJARAH ADAT LAMPUNG


Sejarah Kaganga
Kepulauan Sumatera pernah didatangi bangsa Yunan dari daratan Indo-Cina pada abad Sebelum Masehi. Bangsa ini sebelum datang secara besar-besaran, mereka masuk Nusantara dengan kelompok-kelompok kecil.
Mereka membawa berbagai kebudayaan antara lain falsafah/ajaran Buddha dan aksara/tulisan kaganga. Khusus di Lampung sekarang dikenal dengan tulisan Lampung karena pada zaman modern ini Lampunglah yang lebih dulu mengangkat aksara kaganga tersebut. Di Sumatera bagian selatan, khususnya di Sumatera Selatan, aksara kaganga dikenal dengan nama tulisan ulu dalam wilayah pedalaman Batanghari Sembilan di Jambi, dikenal dengan nama tulisan encong, di Aceh dengan tulisan rencong, di Sumatera Utara/Batak dengan tulisan pustaha/tapanuli.
Di wilayah kepulauan nusantara ini yang memakai tulisan kaganga hanya di Pulau Sumatera dan Sulawesi (ada 22 wilayah) dan di luar wilayah tersebut memakai tulisan/aksara pallawa/hanacaraka yang berasal dari India sesudah masuk abad Masehi bersama dengan ajaran/falsafah Hindu, yang kemudian hari berkembang di Pulau Nusa Kendeng/Pulau Jawa sekarang dan Bali. Di pusat Kerajaan Saka/Aji Sai, raja-rajanya adalah titisan penjelmaan Naga Sakti/Nabi Khaidir a.s., dalam rangka mengemban tugas Tuhan Yang Maha Esa dengan menurunkan hukum inti Ketuhanan (falsafah Jaya Sempurna) sepanjang zaman. Di Pagar Alam Lahat, tepatnya di antara perbatasan 3 provinsi; Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu lokasi tersebut sampai saat ini belum terungkap dan masih merupakan misteri bagi bangsa Indonesia. Untuk mengungkapnya perlu dipelajari tulisannya, yaitu kaganga atau pallawa (hanacaraka).
Asal Nama Sumatera
Dalam catatan sejarah yang ada hingga saat ini, Pulau Sumatera ini ditemukan Angkatan Laut Kerajaan Rau (Rao) di India yang bernama Sri Nuruddin Arya Passatan tahun 10 Saka/88 Masehi yang tercantum dalam Surat Peninggalan pada Bilah Bambu tahun 50 Saka/128 M yang ditandatangani Ariya Saka Sepadi, bukan Sri Nuruddin Angkatan Pertama yang datang dari Kerajaan Rao di India.
Karena tidak ada kabar beritanya angkatan pertama, dikirim angkatan kedua yang dipimpin langsung Putra Mahkota Kerajaan Rao di India Y.M. Sri Mapuli Dewa Atung Bungsu tahun 101 Saka/179 Masehi. Dengan 7 armada (kapal), mereka berlabuh di daratan Sumatera tepatnya di Pulau Seguntang atau Bukit Seguntang sekarang di Palembang, Y.M. Sri Mapuli Atung Bungsu memerintahkan Arya Tabing, nakhoda kepal penjalang untuk mendirikan pondokan dan menera (menimbang) semua sungai yang berada di wilayah Pulau Seguntang tersebut. Demi mengikuti amanat Ayahanda Kerajaan Rao di India, berganti-ganti air sungai ditera (ditimbang) Arya Tabing atas titah Y.M. Sri Mapuli Dewa Atung Bungsu, sebelum Arya Tabing menimbang semua air sungai, beliau bertanya kepada YM, sungai mana yang harus ditera (ditimbang), dijawab YM, semua Tera (yang maksudnya semua air sungai yang ada ditimbang). Dari kata-kata beliau itulah asal nama Sumatera hingga saat ini yang tercatat dalam surat lempengan emas tahun 10 Saka/88 Masehi serta surat dari bilah bambu pada tahun 101 Saka/179 Masehi yang sampai saat ini belum ditemukan bangsa Indonesia, dan berkemungkinan sekali bertuliskan/aksara kaganga atau pallawa/hanacaraka di wilayah Sumetera bagian selatan. Setelah ditimbang angkatan Arya Tabing, didapatlah air sungai/Ayik Besemah dari dataran tinggi Bukitraja Mahendra Mahendra (Bukit Raje Bendare) mengalir ke barat dan bermuara di Sungai Lematang wilayah Kota Pagar Alam (Lahat).
Sejarah Adat
Adat pepadun sai batin terbentuk pada abad ke-17 tahun 1648 M oleh empat kelompok/buay, yaitu Buay Unyai di Sungai Abung, Buay Unyi di Gunungsugih, Buay Uban di Sungai Batanghari dan Buay Ubin (Subing) di Sungai Terbanggi, Labuhan Maringgai. Adat pepadun sai batin ini masih ada pengaruh dari Hindu dan Buddha Putri Bulan tidak dikenal keempat peserta sidang (empat buay) yang merupakan utusan kelompok masing-masing wilayah. Sangaji Mailahi menjawab akan membentuk adat.
Keempat bersaudara dari 4 buay tersebut merasa sangat tertarik melihat Putri Bulan adik angkatnya Sangaji Malihi, sehingga rapat/sidang ditunda sejenak karena terjadi keributan di antara mereka. Untuk mengatasi keributan itu, Sangaji Malihi memutuskan Putri Bulan dijadikan adik angkat dari mereka berempat. Setelah meninggalkan daerah Goa Abung, mereka menyebarkan adat ke daerah pedalaman Lampung sekarang. Buay Unyai pada puluhan tahun kemudian hanya mengetahui sidang adat pepadun sai batin diadakan di daerah Buay Unyai dan sebagai Raja Adat, Raja Hukum, Raja Basa (Bahasa) adalah Sangaji Malihi yang kemudian hari dijuluki masyarakat sebagai Ratu Adil. Buay Bulan (Mega Pak Tulangbawang) pada permulaan abad ke-17 Putri Bulan bersuamikan Minak Sangaji dari Bugis yang julukannya diambil dari kakak angkatnya Sangaji Malihi (Ratu Adil).
Empu Riyo adalah keturunan Buay Bulan di Buay Aji Tulangbawang Tengah dan Makam Minak Sangaji dan Putri Bulan ada di belakang Kecamatan Tulangbawang Tengah dan Makam Minak Sangaji dan Putri Bulan di Buay Aji Tulangbawang Menggala (sekarang). Di antara keturunan Raja Jungut/Kenali Pesagi keturunan Buay Bulan ada di Kayu Agung, keturunan Abung Bunga Mayang dari Mokudum Mutor marga Abung Barat sekarang.
Jadi adat pepadun sai batin merupakan satu kesatuan (two in one) yang tidak terpisahkan satu sama lainnya karena arti/makna dari pada kata atau kalimat pepadun sai batin adalah pepadun = musyawarah/mufakat, dan sai batin = bersatu/bersama. Jadi kata pepadun sai batin adalah musyawarah mufakat untuk bersama bersatu.
Dan kemudian hari sejarah adat pepadun sai batin terbagi menjadi 2 kelompok/jurai, yaitu Lampung sai = pepadun dan aji sai = sai batin, yang kemudian kita kenal sebagai lambang Sang Bumi Ruwa Jurai (pepadun sai batin). Fakta/bukti autentik piagam logam tahun 1652 Saka/1115 H atau tahun 1703 M yang bertuliskan Arab gundul dan aksara pallawa/hanacaraka msh ada sampai sekarang. Jadi adat pepadun sai batin itu berarti musyawarah mufakat untuk bersatu/bersama dalam pembentukan Adat.
Pepadun = Musyawarah/mufakat
Sai batin = Bersatu/bersama
Lampung sai = Kita bersatu/mereka bersatu
Aji sai = Saya satu/ini satuSang Bumi Ruwa Jurai = pepadun saibatin (satu kalimat) musyawarah untuk bersatu
Diposkan oleh SEJARAH LAMPUNG 

SEJARAH ASLI LAMPUNG


Pada abad ke VII orang di negeri Cina sudah membicarakan suatu wilayah didaerah Selatan (Namphang) dimana terdapat kerajaan yang disebut Tolang Pohwang, To berarti orang dan Lang Pohwang adalah Lampung. Terdapat bukti kuat bahwa Lampung merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk Lampung dan berjaya hingga abad ke-11. Sriwijaya datang ke Lampung karena daerah ini dulunya merupakan sumber emas dan damar.
Peninggalan yang menunjukkan bahwa Lampung berada dibawah pengaruh Kerajaan Sriwijaya antara lain dengan ditemukannya prasasti Palas Pasemah dan Prasasti Batu Bedil didaerah Tenggamus merupakan peninggalan kerajaan seriwijaya (abad VIII). Kerajaan-kerajaan Tulang Bawang dan Skala Brak juga pernah berdiri pada sekitar abad VII-VIII. Pusat Kerajaan Tulang Bawang diperkirakan disekitar Menggala/Sungai Tulang Bawang sampai Pagar Dewa. Zaman Islam ditandai masuknya Banten diLampung pada abad ke 16, terutama saat bertahtanya Sultan Hasanuddin (1522-1570). Sejak masa lampau, Lampung memang dikenal karena tanaman ladanya yang banyak dicari orang. Kesultanan Banten yang tertarik dengan produksi lada Lampung mengusai daerah ini pada awal abad ke-16 dan sekaligius memperkenalkan agama Islam. Pada zaman ini Lampung melahirkan pahlawan yang terkenal gigih menantang Belanda. Bernama Radin Intan. Pengaruh Islam terlihat diantaranya dan adanya Tambra Prasasti (Buk Dalung) didaerah Bojong Kecamatan Jabung Sekarang, berisi perjanjian kerjasama antara Banten dan Lampung dalam melawan penjajahan Belanda.
Kontrol yang dilakukan Kesultanan Banten atas produksi lada Lampung telah menjadikan pelabuhan Banten sebagai pelabuhan lada yang paling besar dan paling makmur di Nusantara. Tanaman lada pula yang juga menarik kaum pendatang asing dari Eropa seperti perusahaan dagang dari Belanda Dutch East India Company. Perusahaan dagang ini pada akhir abad ke-17 membangun sebuah pabrik pengolahan di Menggala. Namun dengan berbagai upaya akhirnya Belanda berhasil menguasai Lampung pada tahun 1856.Pemerintah kolonial Belanda untuk pertama kalinya memperkenalkan program transmigrasi kepada penduduk di Pulau Jawa yang sangat padat untuk pindah dan berusaha di Lampung. Program transmigrasi ini ternyata cukup diterima baik dan banyak penduduk asal Pulau Jawa yang kemudian pindah ke lokasi transmigrasi yang berada di kawasan timur Lampung. Program transmigrasi ini kemudian ditingkatkan lagi pada masa kemerdekaan pada tahun 1960-an dan 1970- an. Orang asal Pulau Jawa ini membawa serta perangkat kebudayaan mereka ke Lampung seperti gamelan dan wayang. Orang dari Pulau Bali kemudian juga datang ke Lampung untuk mengikuti program transmigrasi ini. Kehadiran pendatang dari daerah lain di Lampung telah menjadikan wilayah ini sebagai daerah dengan kebudayaan yang beragam (multi-kultur). Keragaman suku yang ada justru menjadi daya tarik wisata apalagi di berbagai kabupaten yang ada tersebar potensi wisata alam, wisata budaya. Keberadaan sanggar-sanggar seni/budaya sebagai pelestari seni/budaya warisan nenek moyang banyak berkembang

Thursday 11 October 2012

Mengganti Efek Cursor


Cara Mengganti Efek Cursor Kalau biasanya cursor pada blog kita hanya berbentuk icon tanda panah ya, mau tau bagaimana cara mengganti cursor pada blog,ikuti trus setelah yang satu ini he he he . . langsung aja

pertama login dulu
2. masuk ke tata letak
3. Tambah Gedget
4. Pilih HTML/JavaScript
Masukkan code Berikut :

<style type="text/css">body {cursor:url("http://document-strings.co.tv/images/gembel-cursor.cur"),default}</style>

anda bisa mengganti cursornya dengan yang di bawah ini:
http://cursor.com/images/10a.gif
http://cursor.com/images/11a.gif
http://cursor.com/images/12a.gif
http://cursor.com/index_07.gif
http://cursor.com/images/19a.gif
http://cursor.com/images/20a.gif
http://cursor.com/images/25a.gif
http://cursor.com/images/33a.gif
http://cursor.com/images/40a.gif
http://cursor.com/images/85a.gif
http://cursor.com/images/103a.gif
http://cursor.com/images/199a.gif
http://cursor.com/images/6385a.gif
http://cursor.com/images/6459a.gif
http://cursor.com/images/8150a.gif
caranya ganti text yang berwana merah dengan alamat cursor tersebut
5. simpan template , lihat hasilnya . . 

Tuesday 9 October 2012

Mempercantik Blog

Efek yang akan saya posting kali ini, akan saya bagi 2 yaitu efek ringan ( loading ringan ) dan efek menegah hingga berat. ( kayak tinju aja.. ) .

Sobat yang tertarik memasangnya silahkan ikuti tutorial memasang efek - efek pada blogberikut.

A. Efek Ringan
Mungkin Ini adalah efek yang biasa sobat lihat saat sobat blogwalking.

1. Efek salju berjatuhan

<script src='http://tateluproject.googlecode.com/files/snow.js' type='text/javascript'></script>

2. Efek hati bertaburan

<script src='http://tateluproject.googlecode.com/files/lovingheart.js' type='text/javascript'></script>

3. Efek bintang bertaburan

<script src='http://tateluproject.googlecode.com/files/bintang.js' type='text/javascript'></script>

4. Efek kembang api

<script src='http://tateluproject.googlecode.com/files/kembangapi.js' type='text/javascript'></script>

5. Efek Gelembung

<script src='http://tateluproject.googlecode.com/files/efek-gelembung.js' type='text/javascript'></script>

5. Efek Kupu - Kupu Terbang

<script language="JavaScript1.2" src="http://imtikhan.googlecode.com/files/Kupu-kupu1.js"></script>

Cara pemasangan :

  1. Klik rancangan --> Edit html
  2. Letakkan script efek di atas kode </body>
  3. Klik Save

B. Efek Menengah - Berat
Efek ini saya ambil dari http://www.netdisaster.com. Untuk demo dari salah satu script berikut, silahkan lihat di sini.. DEMO

1.Meteor Jatuh

<script language="javascript">
nd_mode="meteor";
nd_control="on";
nd_sound="on";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

 2. Banjir

<script language="javascript">
nd_mode="flood";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

 3. Bunga Mekar

<script language="javascript">
nd_mode="flowers";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

4.  Bom Atom

<script language="javascript">
nd_mode="bomb";
nd_sound="on";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

5. Ufo

<script language="javascript">
nd_mode="ufo";
nd_sound="on";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

6. Graffity

<script language="javascript">
nd_mode="graff";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

7. Shaver

<script language="javascript">
nd_mode="shaver";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

8. Gun

<script language="javascript">
nd_mode="gun";
nd_sound="on";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

9.Bloody gun

<script language="javascript">
nd_mode="blood";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

10. Paint ball

<script language="javascript">
nd_mode="paint";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

11. Chainsaw

<script language="javascript">
nd_mode="chainsaw";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

12. Dinosaur

<script language="javascript">
nd_mode="dino";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

13. Lebah

<script language="javascript">
nd_mode="wasp";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

14. Lalat

<script language="javascript">
nd_mode="fly";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

15. Semut

<script language="javascript">
nd_mode="ants";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

16. Siput

<script language="javascript">
nd_mode="snail";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

17. Cacing

<script language="javascript">
nd_mode="worms";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

18. Mold

<script language="javascript">
nd_mode="mold";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

19. Bayi merangkak

<script language="javascript">
nd_mode="baby";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

20. Telur mata sapi

<script language="javascript">
nd_mode="eggs";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

21. Kopi tumpah

<script language="javascript">
nd_mode="coffee";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

22. Terbakar

<script language="javascript">
nd_mode="burn";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

23. Tomat

<script language="javascript">
nd_mode="tomato";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

24. Creampie

<script language="javascript">
nd_mode="creampie";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

25. Murka

<script language="javascript">
nd_mode="god";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

26. Sapi Jorok

<script language="javascript">
nd_mode="cow";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

27. Anjing Jorok 

<script language="javascript">
nd_mode="dog";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

28. Kencing Sembarangan

<script language="javascript">
nd_mode="pee";
nd_vAlign="bottom";
nd_hAlign="right";
nd_vMargin="10";
nd_hMargin="10";
nd_target="_blank";
</script>
<script language="javascript" src="http://tateluproject.googlecode.com/files/efek.js"></script>
<div style="position: fixed; bottom: 0px; right: 20px;width:100px;height:30px;"><small><center><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/kumpulan-efek-efek-blog-lengkap.html" target="_blank">Efek Blog</a></center></small></div>

Cara pemasangan :

  1. Klik rancangan --> Elemen laman --> Tambah gadget --> HTML/Javascript
  2. Masukkan script efek di dalam kotak yang di sediakan
  3. Klik save dan lihat hasilnya.
Tambahan :
Efek yang ke 2 berbeda dengan efek yang pertama. di efek ke 2, efek bisa dimatikan secara manual, sedangkan yang pertama sebaliknya ( tidak bisa dimatikan selama masih memasang scriptnya ).  so, pilih mana yang terbaik menurut sobat.. salam

LETAK DAN KONDISI ALAM LAMPUNG

Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini d...